St Petersburg, Rusia (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin melihat Indonesia terus bergerak menjadi negara dengan perekonomian yang kuat dan posisi yang kian diperhitungkan di dunia.
Presiden Putin menyampaikan pernyataan tersebut saat berdialog dengan Direktur Utama Lembaga Kantor Berita Nasional Antara Akhmad Munir di St. Petersburg, Rusia, Kamis dini hari, menjelang kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto di Rusia untuk bertemu Putin.
"Indonesia berkembang sangat cepat. Sangat cepat. Negara ini menjadi salah satu negara terbesar di dunia," ujar Putin sembari menyebutkan jumlah penduduk Indonesia sekitar 280 juta jiwa dan dunia sedang berubah dengan sangat cepat.
"Jadi, banyak negara Eropa, termasuk kami di Rusia, kami semua dianggap sebagai negara adikuasa namun, pikirkanlah. Inilah Indonesia. 280 juta orang dan terus bertambah. Apakah Anda mengerti apa yang sedang terjadi? Dunia sedang berubah secara dramatis. Secara radikal," ujar Putin.
Struktur ekonomi negara-negara berkembang berubah, PDB agregat tumbuh, laju pertumbuhan ekonomi meningkat, dan tingkat pendidikan penduduk juga meningkat.
"Dan semua negara ini tentu akan berjuang keras untuk mencapai tingkat pendapatan yang baik bagi penduduknya. Ini pasti akan memerlukan serangkaian tindakan yang akan dilakukan oleh negara-negara ini di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, dan pendidikan mereka," kata Putin.
Presiden Putin menekankan negara-negara tersebut, utamanya Indonesia, sedang bergerak menuju posisi yang sangat serius dan kuat di dunia dan dalam ekonomi dunia.
"Inilah tepatnya cara kami memperlakukan Indonesia," katanya.
Direktur Utama LKBN Antara Akhmad Munir menghadiri undangan khusus dari Presiden Rusia Vladimir Putin di St. Petersburg, Rusia, di sela penyelenggaraan Sidang Majelis Umum Ke-19 Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (the Organization of Asia-Pacific News Agencies/OANA).
Akhmad Munir yang juga wartawan senior Antara mengatakan bahwa dialog tersebut merupakan bagian upaya dari Presiden Putin untuk menjalin komunikasi dengan kantor-kantor berita internasional, sekaligus berdiskusi perkembangan hubungan antarnegara dan geopolitik, sekaligus menyampaikan sikap pemerintahannya pada perkembangan geopolitik.
Baca juga: Presiden Prabowo bicara di forum SPIEF 2025 Rusia jadi bukti kepemimpinan Indonesia