Depok (ANTARA) - BPJS Kesehatan terus berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan kesehatan bagi masyarakat Indonesia melalui Program Jaminan Kesehatan (JKN).
Saat ini sudah banyak masyarakat yang melek akan pentingnya jaminan kesehatan di tengah tingginya biaya kesehatan. Dede Hidayat (49), yang merupakan warga Kelurahan Tugu, Kota Depok sudah menjadi peserta JKN dengan segmen kepesertaan Pekerja Penerima Upah (PPU) yang ditanggung oleh perusahaan.
Dikarenakan sudah pensiun, Dede dan keluarganya memutuskan untuk melakukan peralihan segmen kepesertaan menjadi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) yang berbayar mandiri agar tetap mendapatkan manfaatnya.
“Dari dulu saya dan keluarga sudah menggunakan Kartu JKN untuk berobat, awalnya terdaftar sebagai peserta yang berbayar mandiri, lalu sempat ditanggung oleh kantor tempat saya bekerja terus sekarang mau balik ke yang berbayar mandiri lagi karena sudah pensiun. Selama terdaftar sebagai peserta JKN, sudah beragam manfaat kesehatan yang saya terima," katanya.
Baca juga: Pensiunan ini merasa terlindungi dengan adanya program JKN
"Saya punya beberapa pengalaman berobat menggunakan JKN, baik berobat jalan bahkan sampai rawat inap di Intensive Care Unit (ICU). Alhamdulillah saya dan seluruh anggota keluarga terdaftar aktif sebagai peserta JKN, jadi kalau lagi darurat tinggal ke fasilitas kesehatan (faskes) aja. Seperti saat itu, pernah salah satu anggota keluarga saya harus masuk ICU di Rumah Sakit Citra Arafiq akibat masalah jantung,” ungkap Dede.
Dede juga menambahkan bahwa anggota keluarganya itu dirawat di ICU kurang lebih selama satu minggu dan bersyukurnya semua biaya dan tindakan medis selama di rumah sakit dijamin keseluruhan oleh Program JKN. Dede juga mengatakan jika istrinya pun turut merasakan manfaat yang serupa.
Istrinya pernah dirawat akibat penyakit lambung yang cukup kronis dan semua kebutuhan medis termasuk obat-obatan dijamin oleh JKN. Tidak hanya di satu fasilitas kesehatan, mereka juga pernah mendapatkan layanan kesehatan dari Rumah Sakit Bunda Margonda. Pelayanannya bagus dan dokter-dokternya pun memberikan pelayanan yang optimal.
“Istri saya juga merasakan manfaat yang diberikan oleh Program JKN untuk mendapatkan pengobatan penyakit lambungnya. Meskipun kami menggunakan Kartu JKn untuk berobat, tetap dilayani dengan sangat baik, tidak ada perbedaan layanan antara pasien JKN dengan pasien lainnya. Dokter yang memeriksakannya juga sama, baik-baik dan menjelaskan dengan detail soal penyakit istri saya.
Baca juga: Kintan rasakan manfaat program jkn untuk melahirkan kedua anaknya
Saat itu istri saya disaranin untuk datang ke rumah sakit lagi untuk kontrol lanjutan, akses nya mudah cukup dengan mengambil antrean online dari Aplikasi Mobile JKN jadi tidak repot antri lama di rumah sakit. Bersyukurnya lagi Program JKN ini bisa melayani perawatan mata dan gigi saya dan keluarga,” ujarnya.
Saat ditemui oleh Tim Jamkesnews, Dede mengungkapkan sudah melengkapi semua berkas dokumen yang diperlukan untuk proses peralihan segmen kepesertaan miliknya dan keluarganya seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Buku Rekening Bank, dan Materai 10.000.
Semua dokumen tersebut telah ia persiapkan dari rumah. Saat di Kantor BPJS Kesehatan, meskipun sedikit mengantri tetapi proses administrasi peralihan segmen kepesertaan Dede tidak ada kendala yang berarti, semua berjalan lancar. Dede juga berpesan kepada masyarakat agar tidak ragu untuk terdaftar sebagai peserta JKN karena penyakit tidak ada yang tau kapan datangnya dan jaminan kesehatan itu penting. Ia juga berharap agar Program JKN dapat terus berlangsung dan berjalan dengan baik.
Baca juga: Nono: Program JKN tak hanya sekedar formalitas tetapi kebutuhan
“Sebelum datang ke Kantor BPJS Kesehatan saya sudah mempersiapkan semua berkas dokumen yang dibutuhkan. Jadi nanti kalau ditanya oleh petugas sekuriti semuanya sudah lengkap untuk diarahkan diproses di loket pelayanan. Tadinya pas di loket cukup antre, cuma saat prosesnya semuanya lancar tidak ada kendala apapun.
Pelayanannya sudah bagus dan sesuai prosedur serta pegawainya juga informatif dalam menjawab pertanyaan. Saya berpesan kepada masyarakat luas agar tidak ragu untuk mendaftarkan diri sebagai peserta JKN, lebih baik kita ikuti program kesehatan dari pemerintah ini jangan tunggu sakit dulu baru punya jaminan kesehatan. Saya dan keluarga adalah bukti nyata bahwa BPJS Kesehatan dapat menjadi andalan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan yang terjangkau dan merata,” tutup Dede.