Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja meninjau sejumlah titik banjir mulai dari Desa Simpangan, Kali Ulu hingga Perumahan Puri Mutiara Indah Karangraharja di Kecamatan Cikarang Utara didampingi camat setempat serta unsur perangkat wilayah terkait.
Dia mengatakan peninjauan ini dilakukan sebagai bentuk respons cepat pemerintah daerah terhadap laporan masyarakat terkait banjir yang terjadi akibat luapan air sungai disertai curah hujan tinggi hingga sistem drainase belum optimal.
"Saya bersama Pak Bupati sudah menginstruksikan kepada dinas terkait untuk melakukan langkah penanganan darurat di titik-titik banjir sekaligus perencanaan jangka panjang guna mencegah banjir serupa terulang kembali," katanya di Cikarang, Selasa.

Asep menegaskan genangan air yang merendam berbagai wilayah akan menjadi perhatian khusus pemerintah daerah dalam melakukan perbaikan dan mitigasi bencana ke depan.
"Kami hadir langsung untuk mendengar keluhan warga sekaligus memastikan langkah-langkah penanganan berjalan cepat dan tepat," katanya.
Dia dalam kesempatan ini turut terjun langsung ke titik genangan banjir di area permukiman warga sekaligus untuk memastikan penanganan darurat telah dilakukan dengan baik oleh tim gabungan dari BPBD, aparatur desa, relawan hingga unsur TNI-Polri.
"Kami hadir di lokasi untuk memastikan bahwa penanganan terhadap warga terdampak berjalan cepat dan tepat. Evakuasi warga yang membutuhkan sudah dilakukan dan dapur umum telah disiapkan di titik aman," ucap dia.
Camat Cikarang Utara Enop Can mengatakan banjir turut disebabkan saluran drainase dan sungai meluap di wilayah permukiman akibat tidak mampu menampung debit air hujan yang tinggi dalam waktu semalaman.
"Kami juga meminta aparat desa untuk terus siaga dan berkoordinasi dengan kami jika kondisi memburuk. Kita harus bergerak cepat untuk menjamin keselamatan dan kebutuhan dasar warga, seperti makanan dan air bersih," katanya.
BPBD Kabupaten Bekasi mencatat hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin (7/7) malam mengakibatkan sejumlah sungai meluap hingga merendam 23 desa di 13 kecamatan di wilayah itu dengan ketinggian bervariasi yakni 30 centimeter sampai satu meter.
Sebanyak 11.096 jiwa dari 2.774 kepala keluarga terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, 1.847 jiwa dari 463 kepala keluarga terpaksa mengungsi. Mereka mengungsi di sejumlah lokasi antara lain Desa Ciledug, Sukamekar, Sukajadi, Karangbaru, dan Jayasampura.
Bantuan logistik yang diberikan berupa kebutuhan mendesak sebagai bentuk penanganan awal mencakup makanan siap saji, pompa sedot air, obat-obatan, tikar, selimut, air bersih, dan dapur umum.