Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution mengajak tujuh kepala daerah di kawasan Danau Toba untuk menyamakan tekad dalam mengelola destinasi wisata super prioritas Danau Toba.
"Saya minta seluruh bupati se-kawasan Danau Toba semangat, dan tekadnya harus sama," ujar Bobby ketika mendampingi Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, di Hotel Khas Parapat, Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Selasa.
Beberapa saat sebelum Menpar Widiyanti membuka Konferensi Internasional Pertama Destinasi Geowisata Kaldera Toba UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) Global Geopark 2025, pihaknya menyakini tujuh kepala daerah punya kebijakan menjaga kelestarian alam di kawasan Danau Toba.
"Meskipun kegiatan sudah disusun tahun sebelumnya, tetapi saya yakin kepala daerah punya kebijakan agar upaya revalidasi (peninjauan kembali) bisa berlangsung guna memenuhi standar UNESCO sebagai warisan bumi," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Sumut yakini jumlah wisman akan meningkat tahun ini
Baca juga: BP Geopark Toba gerak cepat tindak lanjuti instruksi capai The Green Card
Gubernur Sumut itu mengapresiasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) atas Konferensi Internasional Pertama Destinasi Geowisata Kaldera Toba UNESCO Global Geopark 2025 ini digelar.
Sebab, konferensi ini bertujuan memperkuat posisi Geopark Kaldera Toba mendapatkan kembali green card (kartu hijau) UNESCO atas pengelolaan kawasan Danau Toba.
Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark menyatakan, peninjauan kembali status Geopark Kaldera Toba akan dilakukan tim validator UNESCO pada 21-25 Juli 2025.
"Mengingat saat ini posisinya masih yellow card (kartu kuning), sehingga respons cepat pemerintah pusat titik awal memacu tekad dan semangat menyukseskan penyusunan rencana dan dokumen pengusulan," ujar Bobby.
Adapun aspek yang harus terpenuhi dalam pengusulan tersebut, kata dia, yakni aspek geologi, kemudian warisan budaya, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Baca juga: Kemenpar kembali inisiasi aksi Gerakan Wisata Bersih di Danau Toba
Gubernur juga menilai, keindahan dan kekayaan di kawasan Danau Toba sangat luar biasa, dan menjadi tugas bersama dalam mengelolanya antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.
"Bagaimana menjadikan alam yang sudah diberikan Tuhan Yang Maha Esa, kita bisa menjaganya, melestarikan hingga mampu menceritakan kepada generasi penerus," katanya pula.
Selain manfaat melestarikan alam ini, ujar Bobby lagi, pengelolaan yang baik juga harus bisa memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya sekitar kawasan Danau Toba.
Gubernur juga menegaskan, keberadaan kawasan Danau Toba menjadi sumber kehidupan yang sangat penting kepada masyarakat dalam periode jangka panjang.
"Saya minta kita sama-sama melakukan hal terbaik menjaga alam ini, dan bisa dikenal di tingkat dunia sebagai kawasan yang kaya. Tidak hanya keindahannya, tapi nilai sejarah budaya, serta partisipasi masyarakat mendukung upaya pelestarian alam," ujar Bobby pula.