Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyiapkan lokasi resmi bagi pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Stadion Pakansari, Cibinong, sebagai bagian dari penataan terpadu di area tersebut.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengatakan, penataan ini dilakukan untuk memberikan ruang usaha yang layak bagi pedagang tanpa mengganggu keindahan dan kenyamanan fasilitas publik.
"Di dalam Stadion Pakansari nanti akan ada pusat kuliner yang kita sediakan khusus untuk PKL. Jadi tidak ada lagi pedagang yang berjualan sembarangan di sekitar stadion," kata Rudy di Cibinong, Rabu.
Baca juga: Bupati bangga Bogor menjadi lokasi latihan 3 matra TNI jelang ke Yordania
Baca juga: Bupati Bogor tegaskan langkah pencegahan HIV dilakukan sebelum ada pesta sesama jenis
Selain pusat kuliner, Pemkab Bogor juga akan membangun sejumlah fasilitas penunjang seperti Plaza Utara dan Plaza Selatan. Desain kawasan ini tengah disiapkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Pada 2026, Pemkab Bogor juga akan membangun Pusat Layanan Stadion Pakansari di sebelah masjid yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan.
“Nantinya pedagang yang ingin berjualan, seperti pedagang bakso atau lainnya, bisa mendaftar di Pusat Layanan. Semuanya akan kita data dan atur supaya lebih tertib,” ujar Rudy.
Ia menegaskan, penyediaan lokasi resmi ini bertujuan agar kawasan Stadion Pakansari dapat tertata dengan baik, tanpa mengurangi hak masyarakat untuk menikmati ruang publik.
Baca juga: PFI Bogor gelar pameran "Resolusi" rekam 100 hari kerja bupati
Sembari menunggu proses penataan rampung, Pemkab Bogor tetap memperbolehkan PKL berjualan dengan syarat tidak menempati area pedestrian atau badan jalan.
“Silakan berdagang, asal tidak mengganggu pejalan kaki dan tidak memakai bahu jalan. Sekarang saja sudah mulai rapi, pedestrian bisa dilalui,” katanya.
Penataan serupa juga diterapkan pada pedagang tanaman hias di sepanjang Jalan Raya Cibinong, mulai dari kawasan Mitsubishi hingga Pasar Cibinong. Para pedagang diwajibkan memundurkan lapak dari area pedestrian.
“Pemasangan conblock dilakukan swadaya oleh para pedagang, tanpa menggunakan APBD. Jadi masyarakat bisa berjalan kaki dengan nyaman sambil belanja tanaman,” katanya.