Langkat (ANTARA) - Kabupaten Langkat, Sumatera Utara sampai saat ini sudah memiliki 28 desa wisata andalan yang keberadaannya dinilai mampu mengangkat perekonomian warga sekitar.
"Hingga tahun 2024 Pemkab Langkat telah menetapkan 28 Desa Wisata dari 240 desa yang tersebar di 23 kecamatan," kata Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Langkat Nur Elly Heriani Rambe, di Stabat, Senin.
Sejumlah desa wisata tersebut di antaranya Desa Pamah, Desa Timbang Jaya, Desa Sampe Raya, Desa Timbang Lawan dan Desa Perkebunan Bukit Lawang.
Ia mengatakan, Kabupaten Langkat memiliki potensi pariwisata sangat besar, yang tentunya jika dikelola dan dipasarkan dengan baik, maka dapat memberikan keuntungan yang besar dan luar biasa bagi daerah itu.
Baca juga: Pemkab Simalungun Sumut dorong kemajuan Desa wisata Sait Buttu
Untuk lebih memajukan pariwisata di desa wisata tersebut, peran masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dinilai sangat menentukan.
Untuk itu pihaknya menggelar pelatihan Tata Kelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), yang diikuti oleh 70 orang peserta baik kepala desa dari desa wisata, perwakilan BUMDes dan anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang memang menjadi garda terdepan dalam pengembangan desa wisata.
'Harapannya, melalui pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas SDM Pariwisata, khususnya para anggota Kelompok Sadar Wisata sebagai perpanjangan tangan atau mitra dinas pariwisata," katanya.
Dalam pelatihan tersebut, sejumlah narasumber yang memiliki pengalaman dalam membangun objek wisata dihadirkan, di antaranya Ombang Siboro, seorang penggiat wisata sekaligus pemilik objek wisata Batu Hoda di Kabupaten Samosir.
Baca juga: Vokasi UI berikan edukasi pengembangan desa wisata dan konservasi di Sumut
Ombang Siboro menyampaikan bagaimana kemauan bersama dan pola pikir masyarakat di desa wisata menjadi modal utama untuk membangun dan mengelola sebuah objek wisata.
"Mulai dari apa yang dilihat wisatawan hingga pada tahap healing, harus menjadi perhatian. Dimana perasaan para pengunjung setelah mereka mengunjungi sebuah tempat wisata, mereka akan merasa lebih sehat," sebutnya.
Sementara itu, materi tentang Pemasaran Desa Wisata disampaikan oleh Thomas Ginting, seorang pemengaruh atau praktisi media digital yang cukup terkenal di Kabupaten Langkat melalui channel Visit Langkat.
Thomas mengatakan bahwa promosi melalui media digital saat ini sangat penting untuk membangun sebuah objek maupun desa wisata dengan semakin berkembang pesatnya media sosial, seperti instagram dan Tiktok.